Untuk apa aku berlari mengejarmu hanya ingin memintamu untuk
tetap tinggal?
Untuk apa aku menunggu mu kembali agar mendapatkan
kesempatan lain?
Untuk apa aku bicara tentang luka, agar kau mengerti
bagaimana rasa sakitnya?
Untuk apa aku menyusun sedemikian rapinya kata-kata agar
rasa itu kembali lagi?
Kurasa, aku tak perlu melakukan itu semua.
Karena, untukku memintamu untuk tetap tinggal berarti
menjalin hubungan dengan keterpaksaan yang sia-sia.
Karena, untukku memaksakan untuk merebut kembali kesempatan lain
berarti menjalin hubungan dengan ketidaktulusan.
Karena, untuuku membuatmu merasakan luka yang sama seperti menjalin hubungan dengan kedendaman.
Karena, untuuku melihat mu bahagia dengan caramu sendiri
sudah menjadi bahagia yang terlalu sederhana untuk seorang aku.
Percayalah, bahagiamu, juga menjadi bahagiaku. Tanpa kamu
tahu.
No comments:
Post a Comment